أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ شَدَّادٍ أَبِي عَمَّارٍ عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ الرَّحَبِيِّ عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنْصَرِفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
"Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Syaddad Abu 'Ammar] dari [Abu Asma` Ar Rahabi] dari [Tsauban] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila hendak beranjak dari shalatnya, maka beliau beristighfar tiga kali kemudian mengucapkan: 'ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM WA MINKAS SALAAM TABAARAKTA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM (Ya Allah, Engkau adalah As Salaam (Yang Maha Sejahtera), dari-Mu lah datang keselamatan, Maha Suci Engkau wahai Dzat Yang memiliki kemuliaan) '.""
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ وَرَّادٍ كَاتِبِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ أَمْلَى عَلَيَّ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ فِي كِتَابٍ إِلَى مُعَاوِيَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
"Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdul Malik bin 'Umair] dari [Warrad] penulis Al Mughirah bin Syu'bah, ia berkata, " [Al Mughirah bin Syu'bah] mendektekan kepadaku ketika menulis surat kepada Mu'awiyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu setiap selesai shalat wajib mengucapkan: 'LAA ILAAHA ILLAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI`IN QADIIR, ALLAAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA WA LAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WA LAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, segala kerajaan milik-Nya serta segala puji bagi-Nya, dan Dia Maha Mampu Melakukan segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau tahan, dan tidak bermanfaat dari-Mu kekayaan bagi orang yang memiliki kekayaan).""
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَا يَجْعَلْ أَحَدُكُمْ لِلشَّيْطَانِ نَصِيبًا مِنْ صَلَاتِهِ يَرَى أَنَّ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ لَا يَنْصَرِفَ إِلَّا عَنْ يَمِينِهِ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرًا يَنْصَرِفُ عَنْ يَسَارِهِ
"Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari ['Umarah] dari [Al Aswad] dari [Abdullah] ia berkata, "Janganlah salah seorang di antara kalian menjadikan bagi setan bagian dari shalatnya, ia melihat bahwa kewajibannya adalah tidak beranjak (pergi) kecuali dari sisi kanannya. Sungguh, aku sering melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beranjak ke sisi sebelah kirinya." "
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ السُّدِّيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْصَرِفُ عَنْ يَمِينِهِ
"Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Israil] dari [As Suddi] ia berkata; aku mendengar [Anas] berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beranjak pergi dari sisi sebelah kanannya." "
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ السُّدِّيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ انْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ يَمِينِهِ يَعْنِي فِي الصَّلَاةِ
"Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [As Suddi] ia berkata, "Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak pergi dari sisi sebelah kanannya, yakni saat shalat." "
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا هِقْلٌ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ أَبُو ذَرٍّ يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَصْحَابُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَلَهُمْ فُضُولُ أَمْوَالٍ يَتَصَدَّقُونَ بِهَا وَلَيْسَ لَنَا مَا نَتَصَدَّقُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ إِذَا أَنْتَ قُلْتَهُنَّ أَدْرَكْتَ مَنْ سَبَقَكَ وَلَمْ يَلْحَقْكَ مَنْ خَلَفَكَ إِلَّا مَنْ عَمِلَ بِمِثْلِ عَمَلِكَ قَالَ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُسَبِّحُ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَحْمَدُهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتُكَبِّرُهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَخْتِمُهَا بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Telah mengabarkan kepada kami [Al Hakam bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Hiql] dari [Al Auza'i] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Hassan bin 'Athiyyah] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu 'Aisyah] dari [Abu Hurairah] ia berkata, Abu Dzar berkata, "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala, mereka shalat sebagaimana kami shalat, berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka memiliki kelebihan harta yang mereka sedekahkan, sedang kami tidak memiliki sesuatu yang kami sedekahkan?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat, apabila engkau ucapkan maka engkau akan dapat menyusul orang-orang yang telah mendahuluimu, dan tidak ada orang setelahmu yang dapat mengejarmu kecuali orang yang melakukan seperti apa yang engkau lakukan?" Abu Dzar berkata, "Maka aku katakan, "Wahai Rasulullah, baiklah." Beliau lalu bersabda: "Bertasbih setiap selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, bertakbir tiga puluh tiga kali dan engkau tutup dengan ucapan LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI`IN QADIIR (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya seluruh kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian, dan ia Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu).""
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ كَثِيرِ بْنِ أَفْلَحَ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ أُمِرْنَا أَنْ نُسَبِّحَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَنَحْمَدَهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَنُكَبِّرَ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ فَأُتِيَ رَجُلٌ أَوْ أُرِيَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فِي الْمَنَامِ فَقِيلَ أَمَرَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُسَبِّحُوا اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَحْمَدُوا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتُكَبِّرُوا أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَاجْعَلُوهَا خَمْسًا وَعِشْرِينَ خَمْسًا وَعِشْرِينَ وَاجْعَلُوا مَعَهَا التَّهْلِيلَ فَأُخْبِرَ بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ افْعَلُوهَا
"Telah mengabarkan kepada kami [Utsman bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Hassan] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Katsir bin Aflah] dari [Zaid bin Tsabit] ia berkata, "Kami diperintahkan agar bertasbih setiap selesai shalat tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh empat. Kemudian seorang laki-laki dari kalangan anshar didatangkan, atau bermimpi, lalu dikatakan kepadanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kalian agar bertasbih kepada Allah setiap selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh empat kali? Ia berkata, "Ya." Orang yang bertanya itu berkata, "Jadikan kalimat-kalimat tersebut dua puluh lima kali, dua puluh lima kali, dan jadikan bersamanya tahlil." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberitahu mengenai hal tersebut, maka beliau berkata: "Lakukan.""
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ الصَّلَاةُ فَإِنْ وَجَدَ صَلَاتَهُ كَامِلَةً كُتِبَتْ لَهُ كَامِلَةً وَإِنْ كَانَ فِيهَا نُقْصَانٌ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى لِمَلَائِكَتِهِ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَأَكْمِلُوا لَهُ مَا نَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ ثُمَّ الزَّكَاةُ ثُمَّ الْأَعْمَالُ عَلَى حَسَبِ ذَلِكَ قَالَ أَبُو مُحَمَّد لَا أَعْلَمُ أَحَدًا رَفَعَهُ غَيْرَ حَمَّادٍ قِيلَ لِأَبِي مُحَمَّدٍ صَحَّ هَذَا قَالَ إِي
"Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Daud bin Abu Hindun] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Tamim Ad Dari] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya pertama kali yang akan dihisab dari seorang hamba adalah shalat, jika shalatnya sempurna maka akan ditulis sempurna untuknya. Apabila padanya terdapat kekurangan, maka Allah Ta'ala berfirman kepada para malaikat-Nya: 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki amalan sunah? Lalu sempurnakanlah apa yang kurang sempurna dari ibadah wajibnya.' Kemudian zakat, kemudian amalan-amalan lain juga seperti itu (perhitungannya)." Abu Muhammad berkata, "Aku tidak mengetahui seseorang yang memarfu'kan hadits tersebut selain Hammad." Abu Muhammad ditanya, "Apakah hadits ini benar? Ia menjawab, "Ya." "
أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ جَعْفَرٍ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا حُمَيْدٍ السَّاعِدِيَّ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدُهُمْ أَبُو قَتَادَةَ قَالَ أَنَا أَعْلَمُكُمْ بِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا لِمَ فَمَا كُنْتَ أَكْثَرَنَا لَهُ تَبَعَةً وَلَا أَقْدَمَنَا لَهُ صُحْبَةً قَالَ بَلَى قَالُوا فَاعْرِضْ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ ثُمَّ كَبَّرَ حَتَّى يَقَرَّ كُلُّ عَظْمٍ فِي مَوْضِعِهِ ثُمَّ يَقْرَأُ ثُمَّ يُكَبِّرُ وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ ثُمَّ يَرْكَعُ وَيَضَعُ رَاحَتَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ إِلَى مَوْضِعِهِ وَلَا يُصَوِّبُ رَأْسَهُ وَلَا يُقْنِعُ ثُمَّ يَرْفَعُ رَأْسَهُ فَيَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ثُمَّ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ يَظُنُّ أَبُو عَاصِمٍ أَنَّهُ قَالَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ إِلَى مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلًا ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ يَهْوِي إِلَى الْأَرْضِ فَيُجَافِي يَدَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ ثُمَّ يَسْجُدُ ثُمَّ يَرْفَعُ رَأْسَهُ فَيَثْنِي رِجْلَهُ الْيُسْرَى فَيَقْعُدُ عَلَيْهَا وَيَفْتَحُ أَصَابِعَ رِجْلَيْهِ إِذَا سَجَدَ ثُمَّ يَعُودُ فَيَسْجُدُ ثُمَّ يَرْفَعُ رَأْسَهُ فَيَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَيَثْنِي رِجْلَهُ الْيُسْرَى فَيَقْعُدُ عَلَيْهَا مُعْتَدِلًا حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ إِلَى مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَصْنَعُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُخْرَى مِثْلَ ذَلِكَ فَإِذَا قَامَ مِنْ السَّجْدَتَيْنِ كَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ كَمَا فَعَلَ عِنْدَ افْتِتَاحِ الصَّلَاةِ ثُمَّ يَصْنَعُ مِثْلَ ذَلِكَ فِي بَقِيَّةِ صَلَاتِهِ حَتَّى إِذَا كَانَتْ السَّجْدَةُ أَوْ الْقَعْدَةُ الَّتِي يَكُونُ فِيهَا التَّسْلِيمُ أَخَّرَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَجَلَسَ مُتَوَرِّكًا عَلَى شِقِّهِ الْأَيْسَرِ قَالَ قَالُوا صَدَقْتَ هَكَذَا كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Abdul Hamid bin Ja'far] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Amru bin 'Atha`] ia berkata; saya mendengar [Abu Humaid As Sa'idi] di antara sepuluh orang para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yang salah seorang di antara mereka adalah Abu Qatadah, berkata, "Aku adalah orang yang paling mengetahui shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian mereka berkata, "Kenapa bisa? Padahal engkau bukanlah orang yang lebih banyak mengikuti beliau, dan bukan orang yang paling lama menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di antara kami?" Ia mengatakan, "Benar." Mereka berkata, "Jelaskan! " Abu Humaid lalu berkata, "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri untuk melakukan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar kedua pundaknya, kemudian takbir hingga setiap tulang menempati tempatnya, lalu membaca surat. Kemudian takbir dan mengangkat kedua tangannya hingga sejajar kedua pundak, kemudian rukuk dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua lutut hingga setiap tulang kembali ke tempatnya, beliau tidak menundukkan kepala dan tidak menengadahkan. Kemudian mengangkat kepalanya seraya mengucapkan: 'SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU (Semoga Allah mendengar orang yang memuji-Nya).' Kemudian mengangkat kedua tangannya hingga sejajar kedua pundaknya." Menurut Abu 'Ashim Abu Humaid berkata, "Hingga setiap tulang kembali kepada tempatnya dalam keadaan lurus, kemudian beliau mengucapkan: 'Allaahu akbar (Allah Maha Besar).' Kemudian turun ke lantai dan merenggangkan kedua tangannya dari kedua sisi badannya, kemudian bersujud, kemudian mengangkat kepalanya. Kemudian beliau membengkokkan kaki kirinya dan duduk di atasnya seraya membuka jari-jari kedua kakinya apabila sujud, kemudian kembali dan sujud, kemudian mengangkat kepalanya sambil mengaucapkan: 'ALLAAHU AKBAR dan membengkokkan kaki kiri dan duduk di atasnya dengan lurus hingga setiap tulang kembali kepada tempatnya secara seimbang. Kemudian beliau berdiri dan melakukan rakaat yang lain seperti itu pula. Apabila berdiri dari dua sujud, beliau takbir dan mengangkat kedua tangannya hingga sejajar kedua pundak sebagaimana beliau melakukan di saat permulaan shalat. Kemudian melakukan seperti itu pada sisa shalatnya hingga pada saat sujud atau duduk yang padanya terdapat salam, beliau memundurkan kaki kirinya dan duduk dalam keadaan tawarruk (posisi duduk dengan meletakkan kedua pantat di atas lantai) miring ke sisi kiri." Perawi berkata, "Orang-orang berkata, "Engkau benar demikianlah shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.""
حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ أَخْبَرَنِي أَبِي أَنَّ وَائِلَ بْنَ حُجْرٍ أَخْبَرَهُ قَالَ قُلْتُ لَأَنْظُرَنَّ إِلَى صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ يُصَلِّي فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ فَقَامَ فَكَبَّرَ فَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى حَاذَتَا بِأُذُنَيْهِ وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى ظَهْرِ كَفِّهِ الْيُسْرَى قَالَ ثُمَّ لَمَّا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ مِثْلَهَا وَوَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَرَفَعَ يَدَيْهِ مِثْلَهَا ثُمَّ سَجَدَ فَجَعَلَ كَفَّيْهِ بِحِذَاءِ أُذُنَيْهِ ثُمَّ قَعَدَ فَافْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ وَرُكْبَتِهِ الْيُسْرَى وَجَعَلَ مِرْفَقَهُ الْأَيْمَنَ عَلَى فَخْذِهِ الْيُمْنَى ثُمَّ قَبَضَ ثِنْتَيْنِ فَحَلَّقَ حَلْقَةً ثُمَّ رَفَعَ أُصْبُعَهُ فَرَأَيْتُهُ يُحَرِّكُهَا يَدْعُو بِهَا قَالَ ثُمَّ جِئْتُ بَعْدَ ذَلِكَ فِي زَمَانٍ فِيهِ بَرْدٌ فَرَأَيْتُ عَلَى النَّاسِ جُلَّ الثِّيَابِ يُحَرِّكُونَ أَيْدِيَهُمْ مِنْ تَحْتِ الثِّيَابِ
"Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Zaidah bin Qudamah] telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Kulaib] telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] bahwa [Wail bin Hujr] telah mengabarkan kepadanya, ia berkata, "Aku katakan, "Sungguh, aku akan memperhatikan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bagaimana beliau melakukan shalat." Kemudian aku memperhatikan Rasulullah, beliau berdiri dan takbir, lalu mengangkat kedua tangannya hingga sejajar kedua telinga, dan meletakkan tangan kanannya di atas punggung telapak tangan kirinya." Wail bin Hujr berkata, "Kemudian saat akan rukuk beliau mengangkat kedua tangannya seperti itu dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya, kemudian mengangkat kepalanya dan mengangkat kedua tangannya seperti itu. Baru setelah itu beliau sujud dan menjadikan kedua telapak tangannya sejajar dengan kedua telinganya, kemudian duduk dan menyilangkan kaki kirinya, lalu meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha serta lutut kirinya dan menjadikan siku kanannya berada di atas paha kanannya, Beliau menggenggam dua jarinya dan membuat lingkaran dengan mengangkat satu jari (telunjuk) nya, dan aku melihat beliau menggerakkan jari tersebut sambl membaca berdoa." Wail bin Hujr berkata, "Setelah itu aku kepada mereka saat musim dingin, dan aku lihat mereka memakai pakaian besar dan menggerakkan tangan mereka dari bawah pakaian.""
Anda Belum Membaca Apapun